RUMAH HANTU SUZANNA 2, Rumah Kuno Abraham Fletterman

Rumah Kuno Abraham Fletterman, Saksi Tempat Syuting Horror Suzanna

Rumah Abraham Fletterman merupakan rumah tua bergaya aristektur khas Belanda yang terletak di Jalan Veteran, Kota Semarang. Rumah Abraham Fletterman sekilas tampak kosong tak berpenghuni dengan aura mistis yang dapat membuat merinding walau hanya memandangnya saja. Rumah ini sangat angker, sosok wanita berambut panjang dengan gaun putih tampak mondar mandir di halaman setiap malam hari. Dahulu Rumah Abraham Fletterman juga sempat menjadi lokasi film berjudul “Beranak dalam Pendam” yang dibintangi oleh mendiang Suzanna.



Link film pendeknya bisa dilihat disini https://www.youtube.com/watch?v=sqf3xQZJCMs

Tidak sedikit warga yang mengaku pernah punya pengalaman mistis saat melintas di dekat bangunan ini. Salah satunya adalah penampakan perempuan berambut panjang yang mondar-mandir di sekitar halaman rumah angker tersebut.

Rumah itu dulunya milik Abraham Fletterman yang dibangun pada 1890. Nah, memang siapa sih dia? 

Abraham Fletterman merupakan warga negara Belanda. Dia lahir di Den Haag Nedeerland pada 13 Desember 1888. Dia adalah seorang arsitek.

Mungkin namanya sedikit asing bagi orang Semarang. Saya pun yang lahir dan besar di Kota Lumpia ini juga baru sekarang mendengar namanya. Ketidaktahuan saya ini bukan tanda kuper ya. Tapi memang nggak banyak catatan tentang orang ini.

Abraham Fletterman punya istri warga negara Belanda yang lahir di Wonogiri. Namanya adalah Corrie Fletterman Smith. Saat Belanda kejayaannya mulai surut di Indonesia, Fletterman memutuskan untuk tinggal di Indonesia demi istrinya. Dan di rumah inilah dia tinggal.

Pada 26 Mei 1959, Fletterman tutup usia. Enam tahun kemudian istrinya menyusul. Keduanya dimakamkan di Mount Carmel, Ungaran. O ya, sepeninggal nyonya rumah, rumah ini diwariskan kepada rekan sekaligus anak angkatnya bernama Maximillian Van der Sluys dan istrinya Elly Kristanti.

Bicara soal bentuk bangunannya, Rumah ini Terdiri dari 2 lantai, di lantai pertama terdapat 2 kamar tidur yang di setiap kamar tidurnya terdapat ruang kerja. Di lantai 2 terdapat 1 kamar tidur dengan kamar mandi dan ruang perpustakaan. Semua kamar tidur tersebut memiliki balkon/teras yang langsung menghadap ke taman. Ciri khas bangunan Belanda yang terdapat pada rumah ini adalah adanya pintu dan jendela yang banyak dan berukuran besar serta jarak plafon yang tinggi, hal ini bertujuan untuk membuat sirkulasi udara agar tetap baik dan tidak terasa panas. Dengan adanya jendela yang cukup besar tersebut membuat pencahayaan pada siang hari bisa sangat maksimal di semua ruangan. Di bagian tangga terdapat jendela yang besar dan berwarna pink, hal ini bertujuan untuk meredam pancaran langsung dari sinar matahari agar tidak terlalu silau.

Semua interior yang terdapat di dalam rumah Pak Abraham ini masih asli dan akan tetap dipertahankan oleh pengurus yayasan agar tetap terawat dengan baik. Yang unik lainnya adalah bagian kamar mandi. Tidak hanya bentuk closetnya yang sekarang pasti sudah jarang lagi kita temui, tapi juga ukuran kamar mandi yang sangat luas, plus bathtube klasik.


Sekarang Rumah ini tak lagi menyeramkan karena dibuka untuk umum dan terkadang disewakan untuk hajatan tertentu, tertarik untuk berkunjung atau mungkin menyewanya...yukkkk....

=====================================================================

FOR SALE :






Comments